![]() |
Foto: Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Kabinet Indonesia Maju |
Irwansyah menekankan bahwa meskipun banyak beredar informasi mengenai penangkapan belasan mantan anggota Kementerian Kominfo yang kini telah berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Budi Arie sama sekali tidak terlibat dalam hal tersebut.
“Budi Arie Setiadi adalah pelopor pemberantasan judi online di Indonesia. Selama 15 bulan menjabat sebagai Menkominfo, sebanyak 3,8 juta situs judi online telah di-takedown. Tidak hanya itu, rekening-rekening dan e-wallet yang terkait dengan judi online juga disasar. Sekitar 7.000 rekening dan e-wallet yang terhubung dengan aktivitas judi telah ditutup,” ujar Irwansyah.
Ia menambahkan bahwa upaya Budi Arie Setiadi dalam mengatasi permasalahan judi online sangat signifikan. Selain menutup jutaan situs, 64.000 halaman yang mengandung sisipan konten judi online juga dihapus.
Langkah-langkah tegas ini berdampak pada penurunan nilai transaksi judi online, yang pada tahun 2023 mencapai Rp 372 triliun, menjadi Rp 174 triliun di tahun 2024. Selain itu, sekitar 22.000 kata kunci terkait judi online juga berhasil disaring dan diblokir.
Irwansyah Hasibuan menilai bahwa tuduhan yang beredar ini merupakan upaya politik kotor yang bertujuan merusak citra dan mengabaikan hasil kerja keras yang telah dilakukan Budi Arie Setiadi selama menjabat. “Ini adalah politik yang keji. Kami menduga ada pihak yang sengaja mencoba merusak reputasi Pak Budi dan menutup mata atas pencapaian besar yang telah dicapainya dalam memberantas judi online,” tutupnya.
Dengan pernyataan ini, Irwansyah berharap publik dapat melihat kebenaran dan tidak termakan isu yang tidak berdasar, mengingat dampak positif dari kebijakan Budi Arie Setiadi dalam memerangi judi online selama masa jabatannya.
(gpt/gianTnusantaranews.com)