 |
| Foto: Pedagang Pasar Petisah Medan Gelar Aksi Tolak Portal Parkir, Wali Kota Bobby Nasution Turun Tangan |
Aksi ini dilakukan untuk menolak rencana pemasangan portal parkir di area Pasar Petisah yang dinilai akan memberatkan pedagang dan pengunjung.
Para pedagang khawatir tarif parkir yang tinggi akan menurunkan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional tersebut. Dalam orasinya, Koordinator aksi, Ibrahim Tanjung, menyebut bahwa kebijakan ini tidak berpihak kepada pedagang kecil.
“Kami semua sepakat menolak pemberlakuan parkir portal. Jika diterapkan, ini akan berdampak buruk bagi kami para pedagang dan juga pengunjung. Orang akan enggan datang jika tarif parkir terlalu mahal,” tegas Ibrahim.
Menurut isu yang berkembang di kalangan pedagang, tarif parkir yang akan diberlakukan mencapai Rp 4.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Tarif ini dianggap terlalu mahal, terutama untuk pasar tradisional.
“Kalau tarif parkirnya mahal seperti itu, sudah pasti orang lebih memilih belanja di supermarket. Pasar tradisional akan semakin sepi,” tambahnya.
Siti Aisyah, salah satu pedagang yang sudah 40 tahun berjualan di Pasar Petisah, mengungkapkan kekhawatirannya.
Menurutnya, pemasangan portal parkir akan menambah beban pedagang, terutama yang sering melakukan drop barang.
“Kami ini selalu drop barang dagangan, kalau setiap kali masuk harus bayar parkir, kami bisa rugi. Apalagi sekarang pembeli sudah mulai berkurang, ditambah tarif parkir yang tidak masuk akal ini,” ujar Siti.
Mendengar keluhan para pedagang, Wali Kota Medan Bobby Nasution turun langsung menemui massa aksi.
Bobby menyampaikan bahwa informasi terkait tarif parkir yang beredar di kalangan pedagang tidak benar. Ia memastikan bahwa tarif parkir yang akan diberlakukan jauh lebih terjangkau.
“Untuk sepeda motor, tarif parkirnya hanya Rp 3.000, mobil Rp 5.000, dan mobil pikap yang mengantar barang hanya dikenakan sekali bayar sebesar Rp 4.000,” jelas Bobby di hadapan para pedagang.
Menurut Bobby, kesalahpahaman ini terjadi karena kurangnya sosialisasi dari pihak Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Pemko Medan.
Ia meminta agar PUD Pasar segera melakukan sosialisasi ulang kepada para pedagang untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai kebijakan ini.
“Saya sudah meminta PUD Pasar untuk turun langsung menemui pedagang dan menjelaskan kebijakan ini. Tarif parkir ini tidak akan memberatkan pedagang ataupun pengunjung, karena kami ingin memastikan pasar tetap ramai dan pengelolaan parkir menjadi lebih baik,” tambah Bobby.
Selain soal portal parkir, sejumlah pedagang juga menyampaikan keluhan lain terkait fasilitas pasar yang dinilai kurang memadai.
Beberapa pedagang mengeluhkan kondisi kebersihan, keamanan, dan pengelolaan parkir liar di area pasar. Bobby pun berjanji untuk menindaklanjuti keluhan tersebut.
“Kami akan mengevaluasi pengelolaan fasilitas pasar, termasuk kebersihan dan keamanan, agar pedagang dan pengunjung merasa lebih nyaman,” ujar Bobby.
Setelah mendengarkan penjelasan Bobby, massa aksi akhirnya membubarkan diri secara tertib. Para pedagang berharap agar kebijakan ini benar-benar sesuai dengan apa yang dijelaskan, dan pemerintah lebih transparan dalam setiap pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pasar tradisional.
Pemasangan portal parkir di Pasar Petisah diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan parkir tanpa mengurangi antusiasme pengunjung.
Sementara itu, Pemko Medan memastikan akan terus mendengarkan masukan dari pedagang untuk menciptakan lingkungan pasar yang lebih baik dan mendukung keberlangsungan ekonomi pedagang kecil.
(gpt/gianTnusantaranews.com)
.jpg)