![]() |
Foto: Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, Saat Menyampaikan Pemaparan Pada Rapat Paripurna di DPRD Sumut |
MEDAN, gianTnusantaranews.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, menyampaikan lima plus satu program prioritas pembangunan dalam masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Surya untuk periode 2025-2030.
Program-program tersebut mencakup sektor kesehatan, infrastruktur, ekonomi dan UMKM, pangan, serta pendidikan dan sumber daya manusia (SDM), dengan tambahan program khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan di setiap daerah.
Pemaparan tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Sumut yang berlangsung di Ruang Rapat DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (3/3/25).
Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Sumut, Erni Aryanti, serta dihadiri unsur Forkopimda, instansi vertikal, anggota DPRD, dan sejumlah tamu undangan.
Dalam pidatonya, Bobby Nasution menegaskan bahwa pembangunan di Sumut perlu diperkuat untuk menyempurnakan pelaksanaan Asta Cita sebagai pedoman menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM sejak dini untuk mengoptimalkan bonus demografi.
“Kesehatan menjadi prioritas utama, mengingat rendahnya harapan hidup, tingginya prevalensi stunting, dan maraknya penyakit menular. Saat ini, baru 11 dari 33 kabupaten/kota di Sumut yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC). Dalam dua tahun ke depan, kami berkomitmen agar seluruh daerah di Sumut mencapai UHC,” ujarnya.
Selain itu, Bobby juga menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil. Menurutnya, tenaga medis harus didistribusikan secara merata agar pelayanan kesehatan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, termasuk di pelosok Sumut. “Kami akan memastikan bahwa puskesmas dan rumah sakit memiliki fasilitas yang memadai serta tenaga medis yang cukup,” tambahnya.
Di sektor infrastruktur, Bobby mengakui masih terdapat ketimpangan pembangunan. Ia menargetkan pemerataan infrastruktur yang tidak hanya mencakup jalan dan jembatan, tetapi juga irigasi, rumah sakit, sekolah, listrik, air bersih, serta sanitasi, demi memperlancar distribusi pangan dan pembangunan.
“Banyak daerah yang masih mengalami keterbatasan akses. Oleh karena itu, kami akan mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih merata agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” jelasnya.
Bobby juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Sumut harus berorientasi pada keberlanjutan dan ramah lingkungan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur yang dibangun mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan tidak merusak lingkungan,” imbuhnya.
Pada aspek ekonomi, gubernur menekankan peran UMKM dalam penguatan ekonomi daerah. “UMKM harus mendapatkan akses dan mengenal digitalisasi. Kami ingin mereka berkolaborasi dengan korporasi untuk memperkuat ekonomi Sumut melalui hilirisasi industri, inovasi teknologi, dan ekonomi hijau,” katanya.
Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM melalui kemitraan dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya. “Kami ingin memastikan bahwa para pelaku UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.
Di bidang pertanian, Sumut diarahkan untuk berperan dalam mencapai swasembada pangan nasional dengan modernisasi pertanian guna meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Bobby menekankan pentingnya penggunaan teknologi pertanian guna meningkatkan hasil panen dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
“Dengan adanya modernisasi pertanian, kami berharap petani dapat lebih produktif dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” ungkapnya. Ia juga berjanji untuk memperbaiki sistem distribusi hasil pertanian agar harga tetap stabil dan menguntungkan bagi petani maupun konsumen.
Sedangkan dalam sektor pendidikan, Bobby menyoroti masih adanya sekolah yang belum memiliki akses listrik dan internet. “Dalam dua tahun ke depan, seluruh sekolah di Sumut harus menjadi tempat belajar yang layak dengan fasilitas listrik dan akses digital,” tegasnya.
Pemerintah juga akan fokus pada peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidik agar dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada siswa. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Sumut mendapatkan pendidikan terbaik sehingga mereka dapat bersaing di masa depan,” katanya.
Selain lima program utama, Bobby juga memperkenalkan program tambahan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah, seperti penguatan sektor pariwisata dan pembangunan daerah tertinggal, termasuk di Kepulauan Nias.
“Kami percaya seluruh elemen masyarakat Sumut dapat bersinergi untuk mendukung dan merealisasikan program-program ini demi kemajuan bersama,” pungkasnya.
(gpt/gianTnusantaranews.com)